Seimbang 5B

5B = Beribadah, Bekerja, Beristirahat, Belajar, Bermain

Jika kita pikirkan baik-baik, hidup yang nyaman itu adalah yang seimbang di antara 5B. Beribadah, bekerja, beristirahat, belajar, dan bermain. Waktunya ibadah, kita ibadah. Waktunya bekerja, kita bekerja. Waktunya istirahat, kita istirahat. Dan, di antara ketiga itu kita pun sempatkan diri untuk belajar dan bermain. Tidak bisa jika kita hanya sibuk di salah satu atau mengabaikan satu di antaranya.

Meski begitu, kita hidup dibatasi tenaga dan waktu. Kita tidak seluang dan sebebas itu untuk bisa menyeimbangkan 5B secara utuh, sempurna, dan lengkap. Jadi, bagaimana caranya? Prinsip setali tiga uang untuk efektivitas dan efisiensi.

Pertama, kita bisa bekerja sambil beribadah. Ibadah-ibadah ritual seperti salat dan puasa, sudah jelas waktu dan caranya. Di luar yang ritual itu, hal-hal yang dikerjakan dengan niat lurus untuk Allah Swt. dan dilakukan sebaik-baiknya untuk menolong orang lain juga bernilai ibadah. Mulanya bekerja itu adalah aktivitas sekular, beban yang melelahkan. Namun, dengan niat yang benar, bekerja jadi memiliki nilai spiritual dan membahagiakan.

Kedua, kita juga bisa beribadah sambil beristirahat. Istirahat itu ada banyak jenisnya, di antaranya: istirahat fisik, istirahat mental, dan istirahat spiritual. Contohnya kita salat, ibadah salat itu memberikan kita kesempatan yang lengkap untuk beristirahat kalau dilakukan dengan benar, tidak terburu-buru atau khusyuk. Salat yang lima kali sehari itu memberikan jeda bagi pikiran yang sibuk dengan urusan-urusan dunia (salah satunya pekerjaan), dan meluruskan orientasi yang semula ke mana-mana kembali kepada Tuhan. Bagi manusia yang fitrahnya adalah hamba, istirahatnya adalah kembali. Kendaraannya adalah salat.

Ketiga, yang unik, kita bisa bekerja sambil belajar. Bahkan, bekerja itu belajar. Memang, tujuan asli bekerja itu adalah untuk mencari penghidupan, mendapakan uang. Namun, manfaat sebenarnya bekerja adalah mengembangkan diri, mewujudkan potensi terkait apa yang kita tahu dan yang kita mampu, dan memberikan manfaat. Esensi bekerja adalah berkontribusi untuk membantu menyelesaikan masalah. Namun persoalannya, sebagian masalah itu kan berhubungan dengan hal yang kita belum tahu dan kita belum mampu. Bisa jadi karena itu adalah hal yang baru atau hal yang lebih kompleks dari sebelumnya. Di sinilah kesempatan belajar itu! Bekerja pun menjadi “belajar yang dibayar.”

Keempat, seperti anak kecil, betul juga kita bisa bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Makna bermain adalah melakukan hal yang disukai tanpa peduli apa hasilnya. Kalah atau menang, kita happy-happy saja. Keluar biaya, pikiran, tenaga, atau bahkan menemui kesulitan pun, kita happy-happy saja. Sebabnya, karena dalam bermain, semua itu tidak penting. Yang penting adalah kebebasan melakukan apa yang disukai/ diinginkan. Tanpa paksaan atau tekanan eksternal. Bermain itu tidak musti tentang game. Semua hal yang kita sukai dan kita lakukan dari dalam diri kita sendiri memberikan efek bermain: menyenangkan, menyegarkan, dan mengembangkan diri.

Jadi, yuk kita upayakan keseimbangan hidup.